Terkadang Kegelisahan Bukan Berasal dari Orang Jahat

Pagi itu, langit mendung

Siangnya hujan turun cukup kencang

Aku baru saja menikmati buku di teras rumah, sambil merasakan hembusan angin yang menggelitik wajahku

 

Detik itu aku menyadari,

Aku suka berpikir

 

Aku suka proses di mana pertanyaan yang ku miliki, dapat kutelusuri, diskusikan dan tiba pada suatu pemahaman yang baru

Meski aku tak menampik bahwa tak semua pertanyaan akan mendapatkan jawaban

 

Siang itu pun aku semakin menyadari bahwa

Selama bertahun-tahun lamanya

Aku telah terpenjara oleh pikiranku

Yang selama ini meyakinkan diriku 

Ada begitu banyak orang yang jahat, tidak peduli, ketus dan acuh

 

Well, mungkin itu benar

Pada dasarnya hanya sedikit yang betul-betul peduli

Tetapi itu tidak masalah bagiku 

Yang sedikit tapi nyata jauh lebih berharga daripada banyak tetapi hanya semu

 

Yang cukup membuatku sadar dan berhenti dari pemikiran yang memenjarakanku adalah bahwa

Dahulu aku memiliki kecenderungan ingin untuk disukai oleh semua orang

Aku sangat takut untuk merasa tidak diinginkan dan mengalami penolakan

Aku terlampau berhati-hati dalam berbicara dan bertindak

 

Sehingga kerapkali aku tidak bisa menikmati eksistensiku sebagai manusia seutuhnya, aku seperti dirantai dan tidak bisa bergerak bebas untuk mengekspresikan apa yang aku rasa dan pikirkan

 

Seiring berjalannya waktu, aku menemukan beberapa hal yang aku sadari menjadi pemicunya

Salah satunya ialah luka yang membekas dari perundungan di masa putih biru

 

Belum ku ketahui apakah hati yang membuat manusia berpikir, ataukah pikiran yang membuat manusia merasa

Tapi satu hal yang ku yakin pasti

Aku mau belajar untuk hati-hati dengan hati

 

Sebab prasangka yang jahat, serta asumsi yang tak berdasar

Seringkali dapat menggelisahkan seorang manusia

Sehingga ia kemudian dapat bersikap abai kepada sekitarnya

 

Hari itu aku menyadari 

Orang-orang datang dan pergi di dalam kehidupan ini

Dari milyaran jumlah manusia, kita dapat menghitung siapa-siapa saja yang patut benar-benar kita pikirkan

 

Siang itu aku meneguhkan hati 

 

I don't have the obligation to make people happy

Nor I have the right to decide what people think about me

And I 'm not responsible for people to feel good about themselves

 

Instead of

 

I'm the one who decide my own values

I have the right to make my prioritizes

I am free and independent untuk bersikap terhadap pelbagai hal

 

I'm just gonna do what I think is right, as long as it doesn't hurt anybody

For everybody would just criticizes and gossips

It's just human nature

 

I'm not a diamond, that no body would not dislike me

No body could discourage me, without my consent

 

Komentar